Baru kali ini ane ketemu sama
orang yg kayak gini. Modus baru di dunia minta2. Tak terduga, kreatif,
inovatif, dan mengejutkan. Wawwww... (gigit jari).
Kejadiannya gini, beberapa waktu
yg lalu, ane dan temen2 duduk2 ngopi di sebuah tempat di Batu Sembilan (kalo di
Inggris in : somewhere in Batu Sembilan). Seperti kebanyakan tempat nongkrong
di Tanjungpinang, kami memilih duduk di luar, agar pemandangan luas dan gak
sumpek, sembari menikmati udara malam Batu sembilan yg agak2 berdebu.
Tiba2 datang lah seorang wanita
(kalo kami bilang “Kakak2”), umurnya kalo ane taksir sekitar 30an awal. Kakak
itu menghampiri kami dan bilang, “Bang ada seribu?”. Ane dan temen2 berfikir,
oh kakak ini pasti kekurangan ongkos angkot, makannya minta seribu sama kita2.
Ya udah, tanpa pikir panjang, ane langsung aja kasi seribu, trus kakak itu
pergi dan selesai sampai disitu.
Ternyata tidak, beberapa hari
kemudian, ane dan temen2 duduk lagi disitu. Lha, kakak itu datang lagi dengan
permintaan yg sama, “Bang ada seribu?”. Seperti sebelumnya, ane kasi lagi dan
ternyata kakak itu gak langsung pergi, melainkan ke meja sebelah dan minta
seribu juga. Jadi malam itu kakak yg kemudian kami sebut “Kakak Seribu” itu
berulang kali datang ke tempat kami dan mengucapkan mantra yg sama, “Bang ada
seribu?”.
Dan seperti halnya dengan kami,
orang2 juga langsung kasi kakak itu seribu. Ternyata dibalik penampilannya yg
rapi, gaul, kakak itu adalah tukang minta2. Sapa juga yg nyangka coba, biasa
kan tukang minta2 itu gayanya kumuh, muka memelas, dan bahkan jalannya
dipincang2in biar orang iba trus ngasi duit. Lha ini penampilannya rapi, gaul,
dandan, pake tas, pake sepatu, pokoknya gak nyangka lah kalo dia tuh tukang
minta2.
Ternyata ditengah persaingan
keras di dunia minta2, Kakak Seribu muncul dengan inovasi baru yg luar biasa
sangatlah efektif. Bayangin aja, dengan mantra “Bang ada seribu?”, Kakak seribu
udah berani menetapkan tarif minta2 (mana ada tukang minta2 netapin tarif). Dan
asiknya lagi, orang2 seperti terhipnotis langsung mengeluarkan uang seribu
untuk kemudian diberikan kepada kakak itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar